Kamis, 29 Desember 2016

Penelitian di SMAN 1 Kurau



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakn upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung secara terus menerus dan kontinu sepanjang hayat kearah manusia atau peserta didik menjadi insan dewasa dan berbudaya. Secara garis besar tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memiliki pengetahuan dan cerdas dalam berperilaku. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya program pembelajaran yang berupaya untuk pembinaan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengenai pembinaan afektif ini secara khusus dapat dilakukan melalui program pengajaran pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mempersiapkan warga Negara yang baik. Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, ada beberapa aspek kompetensi yang hendak dikembangkan yaitu mencakup pengetahuan Kewarganegaraan, keterampilan Kewarganegaraan, watak atau karakter Kewarganegaraan.
Namun dalam kenyataannya, guru seringkali mengabaiakan proses pembinaan tatanan nilai, sikap dan tindakan, sehingga mata pelajaran PKN tidk dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan pada kesadaran akan hak dan kewajiban, tetapi lebih cendrung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan membosankan.












B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana sistem pembelajaran yang dilakuakan guru untuk meningkatkan kualitass belajar siswa?
2.      Bagaimana upaya-upaya guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
3.      Apakah faktor-faktor yang menghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?  
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah:
1.      Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang system yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
2.      Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
3.      Untuk mengetahui factor-faktor penghambat dalam pelaksanaan belajar mengajar
D.    Manfa’at penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan bagi penulis dan juga dapat memberikan sumbangan konsep-konsep baru bagi ilmu pengetahuan terutama bagi pengembangan model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan-masukan yang berguna bagi peningkatan kualitan pembelajaran, terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan, seperti guru, siswa, sekolah, jurusan pendidikan kewarganegaraan dan penulis.







BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Pendidikan dan Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar
Pendidikan adalah suatu usaha orang dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin jasmani maupun rohani menuju kearah yang lebih dewasa. Yang memiliki arti, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Upaya peningkatan kualitas belajar merupakan suatu keharusan agar selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat berkembang dan maju seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi.
Upaya meningkatkan kualitas belajar sangat penting, agar guru maupun pihak-pihak lain dapat mengerti dan memahami bagaimana cara meningkatkan kualitasbelajar. Dengan memahami upaya meningkatkan kualitas belajar dengan baik maka guru dengan mudah untuk membimbing peserta didiknya. Proses belajar mengajar merupakan salah satu factor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Rendahnya mutu pendidikan merupakan akibat dari rendahnya kualitas belajar yang ada di sekolah. Selain itu dengan adanya teknologi informasii yang semakin canggih dan semakin global akan memudahkan para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih baik lagi. Serta memanfaatkan informasi global untuk memperoleh inovasi-inovasi baru mengenai masalah pembelajaran. Tetapi dengan canggihnya teknologi informasi sekarang ini harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu peningkatan sumberdaya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara tenrencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembanguan.
Permasalahan guru PKN dalam proses pembelajaran adalah siswa yang cendrung pasif, dan sebagian mennganggap mata kuliah PKN sedikit membosankan. Hal ini disebebkan Karena masih rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKN dikarenkan karena upaya guru masih belum bias menarik minat peserta didik. Kebanyakan guru mengajar hanya dengan ceramah dan masih menggunakan buku paket sehingga membuat peserta didik menjadi bosan. Selain itu, tidak semua guru memiliki keterampilan yang sama untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal demikian yang menghampat tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Pada dasarnya pada pembelajaran PKN, motivasi memiliki andil yang menjadi penentu berhasil atau tidak suatu proses pembelajaran. Motivasi siswa dapat timbul dalam dirinya dan juga mendapat pengaruh dari luar. Untuk itu, guru mata pelajaran PKN diharapkan mampu membangkitkan minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang inovasi dan juga memanfaatkan sumber-sumber belajar dari dalam lingkungan sekolah.


Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses baik secara eksternal maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut.
Faktor-faktor eksternal mencakup antara lain:
1. Guru,,
2. materi,
3.  pola interaksi,
4. media dan teknologi,
5. situasi belajar, dan
6. sistem.
             Masih ada pendidik/guru yang kurang menguasai materi dan dalam mengevaluasi mahasiswa menuntut jawaban yang persis seperti yang ia jelaskan; dengan kata lain, siswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif. Guru juga mempunyai keterbatasan dalam mengakses informasi baru yang memungkinkan ia mengetahui perkembangan terakhir di bidangnya (state of the art) dan kemungkinan perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang (frontier of knowledge). Sementara itu materipembelajaran dipandang oleh siswa terlalu teoritis, kurang memberi contoh-contoh yang kontekstual. Metode penyampaian bersifat monoton, kurang memanfaatkan berbagai media secara optimal (DIKTI,2004)



BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sentisis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam kajian penelitian, terbagi menjadi dua pendekatan yaitu:
a.         Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Pendekatan ini didasari oleh filsafat potisivisme yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu sebelum dilakukan penelitian disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
     b.    Pendekatan Penelitian Kualitatif
pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut  sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yanng memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif.
B. Sumber Data
            Sumber data untuk mengamati variabel yang diteliti dari lembar penilaian hasil belajar siswa (data primer) dan lembar observasi kegiatan guru dalam perencanaan dan pelaksaan pembelajaran (data sekunder) . Dalam penelitian ini digunakan data primer, sumber data dibagi menjadi dua, yaitu data sekunder dan data primer.
a.       Data Sekunder (Secindary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentar) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
b.      Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara indivual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
 C.  Tempat Penelitian
            SMAN 1 Kurau
 SMAN 1 Kurau adalah sekolah SMA Negeri yang terletak di Jl. Swadaya Desa Padang Luas RT.02 RW.1 Kecamatan kurau , kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sekolah ini menggunakan Agama Islam sebagai pegangan utama pendidikan Agamanya.
 D.  Metode Pengumpulan Data
            Metode pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner dan observasi. Beberapa metode pengumpulan data yaitu:
1.      Angket/ kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden, jawaban responden atas semuapertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat atau direkam. Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
·         Isi dan tujuan pertanyaan, artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·         Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa inggris dan sebagainya.
·         Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pertanyaan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2.      Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,kondisi). Teknik ini digunakan apabila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.
3.      Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpulan data (umumnya penelitian kualitatif).
Pengambilan data melalui wawancara/secara lisan langsung dengan sumber datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telepon. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4.      Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
E.  Metode Analisis Data
            Analisis data berasal dari gabungan dua kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang. Sehingga tidak jarang ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti berhubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut:
·         Analisa kuantitatif
Analisa yang menggunakan alat analisa bersifat kuantitatif, dimana alat yang digunakan berupa model-model (ex.Matematika) dengan hassil yang disajikan berupa angka-angka yang kemudian diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam suatu uraian.
·         Analisa kualitatif
Analisa kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
     Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
Ø  Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian.
Ø  Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian.
Ø  Untuk memberikan jawaban terhadap hepotesis yanng diajukan dalam penelitian.
Ø  Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
F.   Jadwal Penelitian
     Penelitian dilakukan pada hari sabtu tanggal 12 Desember 2015, pada jam 09.00-10.00 wita.
           


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A.    Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah saya lakukan di SMAN 1 Kurau dapat diambil hasil bahwa sistem pembelajaran yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab, metode kerja kelompok dan metode ceramah. Dengan metode yang digunakan kualitas belajar siswa telah meningkat, dan metode tersebut telah berjalan secara maksimal.
Berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh guru adalah dengan mengubah suasana belajar dan menambah buku-buku pelajaran. Dan upaya-upaya tersebut dapat bejalan sesuai rencana. Adapun faktor internal dan eksternal yang dapat mengahambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa adalah sebagai berikut:
Faktor internal = siswa belum siap dalam menerima pelajaran, dan sebagian siswa kurang melengkapi buku-buku pelajaran.
Faktor eksternal = kurangnya fasilitas yang ada di sekolah. Seperti buku di perpustakaan yang kurang lengkap.
B.     Pembahasan Penelitian
1.      Metode Pembelajaran
Menurut Djamaludin dan Abdullah Aly, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut WJS. Poerwadarminta, metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salaj satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
2.         Macam-macam Metode Pembelajaran
Bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode Sosiodrama, Metode Problem solving, Metode Karyawisata, Metode survai mayarakat, dan Metode simulasi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraiakan beberapa jenis metode pembelajaran sebagai berikut:
Ø  Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran sevara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunanya betul-betul disiapkan dengan baik,  didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkianan penggunanya.
Ø  Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialoh antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Ø  Metode Diskusi
Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelasdan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Ø  Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demontrasi yang dimaksud adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
3.      Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa
            Setiap guru memiliki harapan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Akan tetapi, sering kali harapan itu terhalang oleh beberapa kendala yang dilakukan oleh guru tanpa ada upaya untuk memperbaikinya.
4.          Faktor-faktor yang Menghambat Upaya Peningkatan Kualitas Belajar
·   Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu faktor fisiologi dan faktor psikologis.
·   Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor eksternal dibedakan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.


















BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap guru memiliki harapan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Akan tetapi, sering kali harapan itu terhalang oleh beberapa kendala yang dilakukan oleh guru tanpa ada upaya untuk memperbaikinya.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salaj satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
B. Saran
       Saya menyadari bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah hasil laporan penelitian ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat dideskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Meskipun demikian, saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Saya akan menerima semua kritik dan saran yang diberikan dan dapat memperbaiki penyusunan makalah ini di masa datang.












DAFTAR PUSTAKA





















Lampiran-Lampiran
1. Daftar Instrumen (pertanyaan-pertanyaan) Penelitian
1.        metode apa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
2.      dengan metode yang digunakan apakah kualitas belajar siswa dapat meningkat?
3.      apakah metode yang digunakan sudah berjalan secara maksimal?
4.       upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
5.      apakah upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana?
6.      faktor internal apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
7.      faktor eksternal apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
2. Rekap Hasil Penelitian (wawancara)
      
Pertanyaan
Jawaban
metode apa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
Dalam pembelajaran digunakan metode ceramah, metode diskusi, tanya jawab, dan metode kerja kelompok
dengan metode yang digunakan apakah kualitas belajar siswa dapat meningkat?
Ya, kualitas belajar siswa dapat meningkat
apakah metode yang digunakan sudah berjalan secara maksimal?
ya, metode sudah berjalan secara maksimal
upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
dengan mengubah suasana belajar dan menambah buku-buku pelajaran
apakah upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana?
Untuk saat ini sudah dapat berjalan sesuai rencana
faktor internal apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
siswa belum siap dalam menerima pelajaran, dan sebagian siswa kurang melengkapi buku-buku pelajaran.
faktor eksternal apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
kurangnya fasilitas yang ada di sekolah. Seperti buku di perpustakaan yang kurang lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar