BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakn upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung secara terus
menerus dan kontinu sepanjang hayat kearah manusia atau peserta didik menjadi
insan dewasa dan berbudaya. Secara garis besar tujuan pendidikan adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memiliki pengetahuan dan cerdas dalam
berperilaku. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya program
pembelajaran yang berupaya untuk pembinaan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Mengenai pembinaan afektif ini secara khusus dapat dilakukan
melalui program pengajaran pendidikan kewarganegaraan.
Mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mempersiapkan warga Negara
yang baik. Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, ada beberapa
aspek kompetensi yang hendak dikembangkan yaitu mencakup pengetahuan
Kewarganegaraan, keterampilan Kewarganegaraan, watak atau karakter
Kewarganegaraan.
Namun
dalam kenyataannya, guru seringkali mengabaiakan proses pembinaan tatanan
nilai, sikap dan tindakan, sehingga mata pelajaran PKN tidk dianggap sebagai
mata pelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan pada kesadaran akan hak
dan kewajiban, tetapi lebih cendrung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan
membosankan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
sistem pembelajaran yang dilakuakan guru untuk meningkatkan kualitass belajar
siswa?
2. Bagaimana
upaya-upaya guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
3. Apakah
faktor-faktor yang menghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa?
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah
diatas adalah:
1. Untuk
mengetahui dan memperoleh gambaran tentang system yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa
2. Untuk
mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa
3. Untuk
mengetahui factor-faktor penghambat dalam pelaksanaan belajar mengajar
D.
Manfa’at
penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan keilmuan bagi penulis dan juga dapat memberikan sumbangan
konsep-konsep baru bagi ilmu pengetahuan terutama bagi pengembangan model
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan masukan-masukan yang berguna bagi peningkatan kualitan pembelajaran,
terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan, seperti guru,
siswa, sekolah, jurusan pendidikan kewarganegaraan dan penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan
dan Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar
Pendidikan adalah suatu usaha orang
dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin jasmani maupun rohani menuju
kearah yang lebih dewasa. Yang memiliki arti, pendidikan adalah sebuah proses
transfer nilai-nilai dari orang dewasa kepada anak-anak agar menjadi dewasa
dalam segala hal. Upaya peningkatan kualitas belajar merupakan suatu keharusan
agar selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat berkembang dan maju seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi.
Upaya
meningkatkan kualitas belajar sangat penting, agar guru maupun pihak-pihak lain
dapat mengerti dan memahami bagaimana cara meningkatkan kualitasbelajar. Dengan
memahami upaya meningkatkan kualitas belajar dengan baik maka guru dengan mudah
untuk membimbing peserta didiknya. Proses belajar mengajar merupakan salah satu
factor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Rendahnya mutu pendidikan
merupakan akibat dari rendahnya kualitas belajar yang ada di sekolah. Selain
itu dengan adanya teknologi informasii yang semakin canggih dan semakin global
akan memudahkan para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih
baik lagi. Serta memanfaatkan informasi global untuk memperoleh inovasi-inovasi
baru mengenai masalah pembelajaran. Tetapi dengan canggihnya teknologi
informasi sekarang ini harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia.
Oleh sebab itu peningkatan sumberdaya manusia merupakan kenyataan yang harus
dilakukan secara tenrencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam
proses pembanguan.
Permasalahan
guru PKN dalam proses pembelajaran adalah siswa yang cendrung pasif, dan
sebagian mennganggap mata kuliah PKN sedikit membosankan. Hal ini disebebkan
Karena masih rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKN dikarenkan
karena upaya guru masih belum bias menarik minat peserta didik. Kebanyakan guru
mengajar hanya dengan ceramah dan masih menggunakan buku paket sehingga membuat
peserta didik menjadi bosan. Selain itu, tidak semua guru memiliki keterampilan
yang sama untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal demikian yang
menghampat tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Pada
dasarnya pada pembelajaran PKN, motivasi memiliki andil yang menjadi penentu
berhasil atau tidak suatu proses pembelajaran. Motivasi siswa dapat timbul
dalam dirinya dan juga mendapat pengaruh dari luar. Untuk itu, guru mata
pelajaran PKN diharapkan mampu membangkitkan minat siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode yang inovasi dan juga memanfaatkan
sumber-sumber belajar dari dalam lingkungan sekolah.
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap proses baik secara eksternal maupun internal
diidentifikasikan sebagai berikut.
Faktor-faktor eksternal mencakup antara
lain:
1. Guru,,
2. materi,
3. pola interaksi,
4. media dan teknologi,
5. situasi belajar, dan
6. sistem.
Masih ada pendidik/guru yang kurang menguasai materi dan dalam mengevaluasi
mahasiswa menuntut jawaban yang persis seperti yang ia jelaskan; dengan kata
lain, siswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif. Guru juga mempunyai
keterbatasan dalam mengakses informasi baru yang memungkinkan ia mengetahui
perkembangan terakhir di bidangnya (state of the art) dan kemungkinan
perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang (frontier of
knowledge). Sementara itu materipembelajaran dipandang oleh siswa terlalu
teoritis, kurang memberi contoh-contoh yang kontekstual. Metode penyampaian
bersifat monoton, kurang memanfaatkan berbagai media secara optimal
(DIKTI,2004)
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada dasarnya merupakan suatu
pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis,
sentisis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat
teka-teki. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam kajian
penelitian, terbagi menjadi dua pendekatan yaitu:
a.
Pendekatan
Penelitian Kuantitatif
Pendekatan ini didasari oleh filsafat potisivisme yang
memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative
tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
Karena itu sebelum dilakukan penelitian disusun dan dirancang secara detail dan
tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
b. Pendekatan Penelitian Kualitatif
pendekatan
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan
konstruktif, yanng memandang realitas social sebagai sesuatu yang
holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat
interaktif.
B. Sumber Data
Sumber
data untuk mengamati variabel yang diteliti dari lembar penilaian hasil belajar
siswa (data primer) dan lembar observasi kegiatan guru dalam perencanaan dan
pelaksaan pembelajaran (data sekunder) . Dalam penelitian ini digunakan data
primer, sumber data dibagi menjadi dua, yaitu data sekunder dan data primer.
a.
Data Sekunder
(Secindary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentar) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
b.
Data Primer
(Primary Data)
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara indivual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
C. Tempat
Penelitian
SMAN 1
Kurau
SMAN 1 Kurau adalah sekolah SMA Negeri yang
terletak di Jl. Swadaya Desa Padang Luas RT.02 RW.1 Kecamatan kurau , kabupaten
Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sekolah ini menggunakan Agama Islam
sebagai pegangan utama pendidikan Agamanya.
D. Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini
berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa
alat yang digunakan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket/kuesioner dan observasi. Beberapa metode pengumpulan data
yaitu:
1.
Angket/ kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang
ditujukan kepada responden, jawaban responden atas semuapertanyaan dalam
kuesioner kemudian dicatat atau direkam. Prinsip penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain :
·
Isi dan tujuan
pertanyaan, artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada
skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·
Bahasa yang
digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa inggris dan sebagainya.
·
Tipe dan bentuk
pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pertanyaan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2.
Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi,kondisi). Teknik ini digunakan apabila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan
pada responden yang tidak terlalu besar. Pengamatan melibatkan semua indera
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat
dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.
3.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian
sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak
mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil
teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpulan data (umumnya
penelitian kualitatif).
Pengambilan data melalui wawancara/secara lisan langsung
dengan sumber datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telepon. Jawaban
responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4.
Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun
elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung
kelengkapan data yang lain.
E. Metode Analisis
Data
Analisis data berasal dari gabungan
dua kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah
situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan
dari berbagai aspek dan sudut pandang. Sehingga tidak jarang ditemui
permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga
dapat diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau
bagian dari fakta yang mengandung arti berhubungan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang
menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut:
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut:
·
Analisa kuantitatif
Analisa
yang menggunakan alat analisa bersifat kuantitatif, dimana alat yang digunakan
berupa model-model (ex.Matematika) dengan hassil yang disajikan berupa
angka-angka yang kemudian diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam
suatu uraian.
·
Analisa kualitatif
Analisa
kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pengecekan data dan
tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau
angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
Kegiatan analisis
data dalam penelitian memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
Ø Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan
masalah-masalah penelitian.
Ø Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang
terdapat dalam penelitian.
Ø Untuk memberikan jawaban terhadap hepotesis yanng
diajukan dalam penelitian.
Ø Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi-implikasi
dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian
dilakukan pada hari sabtu tanggal 12 Desember 2015, pada jam 09.00-10.00 wita.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN PENELITIAN
A.
Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah saya lakukan di SMAN 1 Kurau dapat
diambil hasil bahwa sistem pembelajaran yang digunakan adalah metode diskusi,
tanya jawab, metode kerja kelompok dan metode ceramah. Dengan metode yang
digunakan kualitas belajar siswa telah meningkat, dan metode tersebut telah
berjalan secara maksimal.
Berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh guru
adalah dengan mengubah suasana belajar dan menambah buku-buku pelajaran. Dan
upaya-upaya tersebut dapat bejalan sesuai rencana. Adapun faktor internal dan
eksternal yang dapat mengahambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa
adalah sebagai berikut:
Faktor internal = siswa belum siap dalam menerima
pelajaran, dan sebagian siswa kurang melengkapi buku-buku pelajaran.
Faktor eksternal = kurangnya fasilitas yang ada di
sekolah. Seperti buku di perpustakaan yang kurang lengkap.
B.
Pembahasan Penelitian
1.
Metode Pembelajaran
Menurut Djamaludin dan Abdullah Aly, metode adalah jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI
metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut WJS. Poerwadarminta,
metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks,
sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode
adalah salaj satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik.
2.
Macam-macam Metode
Pembelajaran
Bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode
Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja
Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode Sosiodrama, Metode Problem
solving, Metode Karyawisata, Metode survai mayarakat, dan Metode simulasi.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraiakan beberapa jenis metode pembelajaran
sebagai berikut:
Ø Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah penuturan bahan pelajaran sevara lisan. Metode ini tidak senantiasa
jelek bila penggunanya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta
memperhatikan batas-batas kemungkianan penggunanya.
Ø Metode Tanya
Jawab
Metode
tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi
dialoh antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya
guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik
secara langsung antara guru dan siswa.
Ø Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih
jelasdan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Ø Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode
demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta yang benar. Demontrasi yang dimaksud adalah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
3.
Upaya Meningkatkan
Kualitas Belajar Siswa
Setiap
guru memiliki harapan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Akan
tetapi, sering kali harapan itu terhalang oleh beberapa kendala yang dilakukan
oleh guru tanpa ada upaya untuk memperbaikinya.
4.
Faktor-faktor yang Menghambat Upaya
Peningkatan Kualitas Belajar
· Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor internal
dibedakan menjadi dua yaitu faktor fisiologi dan faktor psikologis.
· Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
lingkungan luar dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor eksternal
dibedakan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap guru memiliki harapan keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Akan tetapi, sering kali harapan itu terhalang oleh
beberapa kendala yang dilakukan oleh guru tanpa ada upaya untuk memperbaikinya.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks,
sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode
adalah salaj satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik.
B. Saran
Saya menyadari bahwa saya adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah hasil laporan
penelitian ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat dideskripsikan
dengan sempurna dalam makalah ini. Meskipun demikian, saya melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu saya
bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Saya akan menerima semua
kritik dan saran yang diberikan dan dapat memperbaiki penyusunan makalah ini di
masa datang.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-Lampiran
1. Daftar Instrumen (pertanyaan-pertanyaan) Penelitian
1. metode
apa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
2. dengan
metode yang digunakan apakah kualitas belajar siswa dapat meningkat?
3. apakah
metode yang digunakan sudah berjalan secara maksimal?
4. upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa?
5. apakah upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai
rencana?
6. faktor
internal apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
7. faktor eksternal apa yang menghambat upaya peningkatan
kualitas belajar siswa?
2. Rekap Hasil Penelitian (wawancara)
Pertanyaan
|
Jawaban
|
metode apa yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
|
Dalam pembelajaran digunakan metode ceramah, metode diskusi, tanya jawab,
dan metode kerja kelompok
|
dengan metode yang
digunakan apakah kualitas belajar siswa dapat meningkat?
|
Ya, kualitas
belajar siswa dapat meningkat
|
apakah metode yang
digunakan sudah berjalan secara maksimal?
|
ya, metode sudah
berjalan secara maksimal
|
upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
|
dengan mengubah suasana belajar dan menambah buku-buku pelajaran
|
apakah upaya yang
dilakukan dapat berjalan sesuai rencana?
|
Untuk saat ini
sudah dapat berjalan sesuai rencana
|
faktor internal apa
yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
|
siswa belum siap
dalam menerima pelajaran, dan sebagian siswa kurang melengkapi buku-buku
pelajaran.
|
faktor eksternal
apa yang menghambat upaya peningkatan kualitas belajar siswa?
|
kurangnya
fasilitas yang ada di sekolah. Seperti buku di perpustakaan yang kurang
lengkap
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar