NAMA
: SIRAJATUL HUDA
NIM
: A1A215035
MATA
KULIAH : IPS
1. Mengapa
penilaian otentik di perlukan dalam pembelajaran ppkn ?
2. Bagaimana
merencanakan penilaian otentik dalam pembelajaran ppkn ?
3. Buat
bentuk penilaian otentik jenis penelitian kinerja !
4. Buat
bentuk penilaian otentik jenis penelitian proyek !
5. Buat
bentuk penilaian otentik jenis penelitian
portofolio !
6. Bentuk-bentuk
lain dalam penelitian otentik !
Jawab
1) Penilaian
otentik pada mata pembelajaran ppkn dapat meningkatkan kompetensi kewarganegaraan
siswa. Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum dalam garis besar, dengan
demikian kegiatan pembelajaran menuntut adanya penilaian yang utuh, secara
komprehensif dapat menilai setiap kompetensi yang harus dicapai oleh siswa
dalam setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran PPKn. Kompetensi tersebut
seperti kompetensi, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kesemua kompetensi ini
hanya dapat dinilai menggunakan penilaian otentik. perlunya menggunakan
penilaian yang otentik dalam menilai kompetensi siswa. Kompetensi tersebut
mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga aspek
tersebut dapat dicapai apabila di dukung dengan pengorganisasian ruang lingkup
materi PPKn.
2) Perencanaan
penilaian otentik terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Penilaian
kompetensi sikap
Di bagi menjadi dua menjadi dua yakni sikap spiritual yang berkaitan dengan pembentukan siswa menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa, kemudian sikap social berkaitan dengan pembentukan
siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, beriman, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan siswa
maka akan berhubungan dengan sikap kewarganegaraan (civic disposition) yaitu
keteguhan, komitmen dan tanggung jawab keawarganegaraan ( civic confidence,
civic commitment, and civic responsibility). Teknik penilaian otentik yang
dapat digunakan dalam menilai kompetensi ini misalnya melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” ( peer evaluation) oleh siswa dan
melalui jurnal. Instrumen yang dapat digunakan untuk observasi, penilaian diri
dan penilaian antar siswa adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating scale
) yang disertai rubrik sedangkan pada jurnal berupa catatan guru.
b.
Penilaian pengetahuan
Pencapaian kompetensi pengetahuan PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengingat,
pada
SMP/MTs adalah memahami dan menerapkan, pada SMA/MA adalah
memahami, menganalisis dan mengevaluasi. Tahapan ini sangat penting untuk
dipahami guru dalam menyusun kisi - kisi penilaian. Apabila dihubungkan dengan
kompetensi kewarganegaraan siswa maka penilaian pengetahuan sama halnya dengan
menilai civic knowledge / pengetahuan kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan
yang harus dimiliki seorang warga negara setelah belajar mata pelajaran PPKn
berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang tersedia
disetiap jenjang pendidikan. Penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilakukan
dengan teknis tes tertulis (soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar
salah, menjodohkan dan uraian) disertai dengan pedoman penskoran, tes lisan
dangan daftar pertanyaan dan penugasan berupa proyek untuk individu maupun
kelompok.
c.
Penilaian keterampilan
Kompetensi
keterampilan pada mata pelajaran PPKn pada SD/MI yaitu mengamati dan menanya,
pada SMP/MTs yaitu mencoba (interaksi dan partisipasi kewarganegaraan), menyaji
dan menalar, pada SMA/MA/SMK/MAK yaitu
mencoba dan menyajikan. Tahapan ini juga harus dipahami guru untuk
menyusun penilaian. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan maka
akan sama dengan keterampilan kewarganegaraan/ civic skill yaitu kecakapan dan
partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
Penilaian yang dapat digunakan berupa penilaian kinerja seperti tes praktik
(simulasi, sosiodrama), portofolio, dan proyek yang berhubungan dengan
kePPKnan.
3). Bentuk
penilaian kinerja
a. Penilaian
produk adalah penilaian hasil karya siswa yang berbentuk suatu benda. Benda
tersebut dapat terbuat dari kain, kertas, logam,kayu, plastik, keramik, dan
hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Penilaian produk biasa
dilakukan pada mata pelajaran kerajinan tangan dan kesenian, menggambar dan
mata pelajaran produktif di sekolah kejuruan.
b. Penilaian
Projek Salah satu bagian dari penilaian kerja adalah penilaian projek. Projec
didefinisikan sebagai tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu.
Tugas yang dimaksud adalah suatu investigasi sejak dari pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data, sedangkan periode
untuk menyelesaikannya, misalnya selama dua minggu, satu bulan, satu semester,
atau lebih.
Penilaian
projek juga dilakukan pada proses dan produk akhir dari tugas tersebut, baik
pada proses maupun produk, penilaian difokuskan ketika sedang merencanakan,
membuat spesifikasi, mencatat, dan mengestimasi.
4).
Penilaian proyek merupakan penilaian berbasis kelas
Penilaian proyek dilakukan pada mata pelajaran
tertentu
Penilaian proyek dilakukan secara kontekstual dan
komprehensif
Penilaian proyek berorientasi pada pengembangan
kompetensi siswa
Penilaian proyek menekankan pada proses dan produk
Penilaian proyek dikerjakan selama periode waktu
tertentu
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian proyek adalah penilaian berbasis
kelas yang dilakukan terhadap suatu tugas pada mata pelajaran tertentu
dalam rangka untuk mendapatkan informasi kemampuan dan kompetensi siswa secara
komprehensif yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu.
5). Penilaian portofolio pada dasarnya adalah
menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit
program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi
antara peserta didik dan guru menentukan skornya.Dalam penilaian portofolio
terdapat kelebihan, diantaranya adalah dapat menilai kemampuan peserta didik
secara menyeluruh, dan dapat menjamin akuntabilitas. Adapun kelemahannya adalah
memerlukan waktu dan kerja keras, memerlukan perubahan cara pandang, serta
memerlukan gaya belajar.
6). Bentuk-bentuk
lain dalam penelitian otentik adalah :
1. penilaian
performasi ( performance assessment )
Penilaian
ini merupakan bentuk penilaian yang membangun respon siswa, misalnya dalam hal
berbicara atau menulis. Respon siswa dapat diperoleh guru dengan melakukan
observasi selama pembelajaran di kelas. Penilaian ini meminta siswa untuk
menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan, pembelajaran
terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan solusi dari suatu
permasalahan. Siswa dapat menggunakan bahan-bahan atau menunjukkan hasil
aktifitas tangan dalam mengatasi masalah, contoh: laporan berbicara, menulis,
proyek individu maupun grup, pameran, dan demonstrasi.
2.
Penilaian Diri-Sendiri (Student
Self-Assessment)
Penilaian ini merupakan
kunci dalam penilaian otentik dan dalam pengaturan pembelajaran diri, “motivasi
dan strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan tujuan spesifik”.
Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuan kognitif,
motivasi, dan sikap terhadap pembelajaran. Dalam pengaturan diri pembelajar,
murid membuat pilihan, memilih aktivitas pembelajaran, dan merencanakan
bagaimana mereka menggunakan waktu dan sumber. Mereka memiliki kebebasan untuk
memilih aktivitas yang menantang, mengambil resiko, meningkatkan kemahiran
pembelajaran, dan mencapi tujuan yang telah direncanakan.
REFERENSI
http://bdkpalembang.kemenag.go.id/penilaian-portofolio-pada-kurikulum-2013/
http://asernulis.blogspot.co.id/2011/09/penilaian-proyek-dalam-pembelajaran.html
portofoliohusna-rifqiabab-ipendahuluan-a/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar