Kamis, 29 Desember 2016

menjawab soal IPSNAMA : SIRAJATUL HUDA NIM : A1A215035 MATA KULIAH : IPS 1. Mengapa penilaian otentik di perlukan dalam pembelajaran ppkn ? 2. Bagaimana merencanakan penilaian otentik dalam pembelajaran ppkn ? 3. Buat bentuk penilaian otentik jenis penelitian kinerja ! 4. Buat bentuk penilaian otentik jenis penelitian proyek ! 5. Buat bentuk penilaian otentik jenis penelitian portofolio ! 6. Bentuk-bentuk lain dalam penelitian otentik ! Jawab 1) Penilaian otentik pada mata pembelajaran ppkn dapat meningkatkan kompetensi kewarganegaraan siswa. Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum dalam garis besar, dengan demikian kegiatan pembelajaran menuntut adanya penilaian yang utuh, secara komprehensif dapat menilai setiap kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran PPKn. Kompetensi tersebut seperti kompetensi, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kesemua kompetensi ini hanya dapat dinilai menggunakan penilaian otentik. perlunya menggunakan penilaian yang otentik dalam menilai kompetensi siswa. Kompetensi tersebut mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga aspek tersebut dapat dicapai apabila di dukung dengan pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn. 2) Perencanaan penilaian otentik terbagi menjadi tiga jenis yaitu : a. Penilaian kompetensi sikap Di bagi menjadi dua menjadi dua yakni sikap spiritual yang berkaitan dengan pembentukan siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, kemudian sikap social berkaitan dengan pembentukan siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, beriman, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan siswa maka akan berhubungan dengan sikap kewarganegaraan (civic disposition) yaitu keteguhan, komitmen dan tanggung jawab keawarganegaraan ( civic confidence, civic commitment, and civic responsibility). Teknik penilaian otentik yang dapat digunakan dalam menilai kompetensi ini misalnya melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” ( peer evaluation) oleh siswa dan melalui jurnal. Instrumen yang dapat digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar siswa adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang disertai rubrik sedangkan pada jurnal berupa catatan guru. b. Penilaian pengetahuan Pencapaian kompetensi pengetahuan PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengingat, pada SMP/MTs adalah memahami dan menerapkan, pada SMA/MA adalah memahami, menganalisis dan mengevaluasi. Tahapan ini sangat penting untuk dipahami guru dalam menyusun kisi - kisi penilaian. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan siswa maka penilaian pengetahuan sama halnya dengan menilai civic knowledge / pengetahuan kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan yang harus dimiliki seorang warga negara setelah belajar mata pelajaran PPKn berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang tersedia disetiap jenjang pendidikan. Penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan teknis tes tertulis (soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian) disertai dengan pedoman penskoran, tes lisan dangan daftar pertanyaan dan penugasan berupa proyek untuk individu maupun kelompok. c. Penilaian keterampilan Kompetensi keterampilan pada mata pelajaran PPKn pada SD/MI yaitu mengamati dan menanya, pada SMP/MTs yaitu mencoba (interaksi dan partisipasi kewarganegaraan), menyaji dan menalar, pada SMA/MA/SMK/MAK yaitu mencoba dan menyajikan. Tahapan ini juga harus dipahami guru untuk menyusun penilaian. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan maka akan sama dengan keterampilan kewarganegaraan/ civic skill yaitu kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility). Penilaian yang dapat digunakan berupa penilaian kinerja seperti tes praktik (simulasi, sosiodrama), portofolio, dan proyek yang berhubungan dengan kePPKnan. 3). Bentuk penilaian kinerja a. Penilaian produk adalah penilaian hasil karya siswa yang berbentuk suatu benda. Benda tersebut dapat terbuat dari kain, kertas, logam,kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Penilaian produk biasa dilakukan pada mata pelajaran kerajinan tangan dan kesenian, menggambar dan mata pelajaran produktif di sekolah kejuruan. b. Penilaian Projek Salah satu bagian dari penilaian kerja adalah penilaian projek. Projec didefinisikan sebagai tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Tugas yang dimaksud adalah suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data, sedangkan periode untuk menyelesaikannya, misalnya selama dua minggu, satu bulan, satu semester, atau lebih. Penilaian projek juga dilakukan pada proses dan produk akhir dari tugas tersebut, baik pada proses maupun produk, penilaian difokuskan ketika sedang merencanakan, membuat spesifikasi, mencatat, dan mengestimasi. 4). Penilaian proyek merupakan penilaian berbasis kelas Penilaian proyek dilakukan pada mata pelajaran tertentu Penilaian proyek dilakukan secara kontekstual dan komprehensif Penilaian proyek berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa Penilaian proyek menekankan pada proses dan produk Penilaian proyek dikerjakan selama periode waktu tertentu Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas yang dilakukan terhadap suatu tugas pada mata pelajaran tertentu dalam rangka untuk mendapatkan informasi kemampuan dan kompetensi siswa secara komprehensif yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu. 5). Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru menentukan skornya.Dalam penilaian portofolio terdapat kelebihan, diantaranya adalah dapat menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh, dan dapat menjamin akuntabilitas. Adapun kelemahannya adalah memerlukan waktu dan kerja keras, memerlukan perubahan cara pandang, serta memerlukan gaya belajar. 6). Bentuk-bentuk lain dalam penelitian otentik adalah : 1. penilaian performasi ( performance assessment ) Penilaian ini merupakan bentuk penilaian yang membangun respon siswa, misalnya dalam hal berbicara atau menulis. Respon siswa dapat diperoleh guru dengan melakukan observasi selama pembelajaran di kelas. Penilaian ini meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan, pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Siswa dapat menggunakan bahan-bahan atau menunjukkan hasil aktifitas tangan dalam mengatasi masalah, contoh: laporan berbicara, menulis, proyek individu maupun grup, pameran, dan demonstrasi. 2. Penilaian Diri-Sendiri (Student Self-Assessment) Penilaian ini merupakan kunci dalam penilaian otentik dan dalam pengaturan pembelajaran diri, “motivasi dan strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan tujuan spesifik”. Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuan kognitif, motivasi, dan sikap terhadap pembelajaran. Dalam pengaturan diri pembelajar, murid membuat pilihan, memilih aktivitas pembelajaran, dan merencanakan bagaimana mereka menggunakan waktu dan sumber. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih aktivitas yang menantang, mengambil resiko, meningkatkan kemahiran pembelajaran, dan mencapi tujuan yang telah direncanakan. REFERENSI http://bdkpalembang.kemenag.go.id/penilaian-portofolio-pada-kurikulum-2013/ http://akbar-iskandar.blogspot.co.id/2011/05/penilaian-kinerja.html https://qiesoftcake.wordpress.com/2013/05/06/makalah-penilaian-kinerja-dan-penialaian- http://asernulis.blogspot.co.id/2011/09/penilaian-proyek-dalam-pembelajaran.html portofoliohusna-rifqiabab-ipendahuluan-a/


NAMA : SIRAJATUL HUDA
NIM : A1A215035
MATA KULIAH : IPS

1.      Mengapa penilaian otentik di perlukan dalam pembelajaran ppkn ?
2.      Bagaimana merencanakan penilaian otentik dalam pembelajaran ppkn ?
3.      Buat bentuk penilaian otentik jenis penelitian kinerja !
4.      Buat bentuk  penilaian otentik  jenis penelitian proyek !
5.      Buat bentuk penilaian otentik jenis penelitian  portofolio !
6.      Bentuk-bentuk lain dalam penelitian otentik !

Jawab
1)      Penilaian otentik pada mata pembelajaran ppkn dapat meningkatkan kompetensi kewarganegaraan siswa. Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum dalam garis besar, dengan demikian kegiatan pembelajaran menuntut adanya penilaian yang utuh, secara komprehensif dapat menilai setiap kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran PPKn. Kompetensi tersebut seperti kompetensi, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kesemua kompetensi ini hanya dapat dinilai menggunakan penilaian otentik. perlunya menggunakan penilaian yang otentik dalam menilai kompetensi siswa. Kompetensi tersebut mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga aspek tersebut dapat dicapai apabila di dukung dengan pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn.
2)      Perencanaan penilaian otentik terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
a.     Penilaian kompetensi sikap
Di bagi menjadi dua menjadi dua yakni sikap spiritual yang  berkaitan dengan pembentukan siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, kemudian sikap social berkaitan dengan pembentukan siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, beriman, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan siswa maka akan berhubungan dengan sikap kewarganegaraan (civic disposition) yaitu keteguhan, komitmen dan tanggung jawab keawarganegaraan ( civic confidence, civic commitment, and civic responsibility). Teknik penilaian otentik yang dapat digunakan dalam menilai kompetensi ini misalnya melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” ( peer evaluation) oleh siswa dan melalui jurnal. Instrumen yang dapat digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar siswa adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang disertai rubrik sedangkan pada jurnal berupa catatan guru.
b.      Penilaian pengetahuan
Pencapaian kompetensi pengetahuan PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengingat, pada
SMP/MTs adalah memahami dan menerapkan, pada SMA/MA adalah memahami, menganalisis dan mengevaluasi. Tahapan ini sangat penting untuk dipahami guru dalam menyusun kisi - kisi penilaian. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan siswa maka penilaian pengetahuan sama halnya dengan menilai civic knowledge / pengetahuan kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan yang harus dimiliki seorang warga negara setelah belajar mata pelajaran PPKn berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang tersedia disetiap jenjang pendidikan. Penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan teknis tes tertulis (soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian) disertai dengan pedoman penskoran, tes lisan dangan daftar pertanyaan dan penugasan berupa proyek untuk individu maupun kelompok.
c.       Penilaian keterampilan
Kompetensi keterampilan pada mata pelajaran PPKn pada SD/MI yaitu mengamati dan menanya, pada SMP/MTs yaitu mencoba (interaksi dan partisipasi kewarganegaraan), menyaji dan menalar, pada SMA/MA/SMK/MAK yaitu  mencoba dan menyajikan. Tahapan ini juga harus dipahami guru untuk menyusun penilaian. Apabila dihubungkan dengan kompetensi kewarganegaraan maka akan sama dengan keterampilan kewarganegaraan/ civic skill yaitu kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility). Penilaian yang dapat digunakan berupa penilaian kinerja seperti tes praktik (simulasi, sosiodrama), portofolio, dan proyek yang berhubungan dengan kePPKnan.

3).   Bentuk penilaian kinerja
a.  Penilaian produk adalah penilaian hasil karya siswa yang berbentuk suatu benda. Benda tersebut dapat terbuat dari kain, kertas, logam,kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Penilaian produk biasa dilakukan pada mata pelajaran kerajinan tangan dan kesenian, menggambar dan mata pelajaran produktif di sekolah kejuruan.
b.  Penilaian Projek Salah satu bagian dari penilaian kerja adalah penilaian projek. Projec didefinisikan sebagai tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Tugas yang dimaksud adalah suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data, sedangkan periode untuk menyelesaikannya, misalnya selama dua minggu, satu bulan, satu semester, atau lebih.
                             Penilaian projek juga dilakukan pada proses dan produk akhir dari tugas tersebut, baik pada proses maupun produk, penilaian difokuskan ketika sedang merencanakan, membuat spesifikasi, mencatat, dan mengestimasi.
4).   Penilaian proyek merupakan penilaian berbasis kelas
Penilaian proyek dilakukan pada mata pelajaran tertentu
Penilaian proyek dilakukan secara kontekstual dan komprehensif
Penilaian proyek berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa
Penilaian proyek menekankan pada proses dan produk
Penilaian proyek dikerjakan selama periode waktu tertentu
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas  yang dilakukan terhadap suatu tugas pada mata pelajaran tertentu dalam rangka untuk mendapatkan informasi kemampuan dan kompetensi siswa secara komprehensif yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu.
5).   Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru menentukan skornya.Dalam penilaian portofolio terdapat kelebihan, diantaranya adalah dapat menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh, dan dapat menjamin akuntabilitas. Adapun kelemahannya adalah memerlukan waktu dan kerja keras, memerlukan perubahan cara pandang, serta memerlukan gaya belajar.
6).  Bentuk-bentuk lain dalam penelitian otentik adalah :
1.      penilaian performasi ( performance assessment )
                               Penilaian ini merupakan bentuk penilaian yang membangun respon siswa, misalnya dalam hal berbicara atau menulis. Respon siswa dapat diperoleh guru dengan melakukan observasi selama pembelajaran di kelas. Penilaian ini meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan, pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Siswa dapat menggunakan bahan-bahan atau menunjukkan hasil aktifitas tangan dalam mengatasi masalah, contoh: laporan berbicara, menulis, proyek individu maupun grup, pameran, dan demonstrasi.
2.      Penilaian Diri-Sendiri (Student Self-Assessment)
Penilaian ini merupakan kunci dalam penilaian otentik dan dalam pengaturan pembelajaran diri, “motivasi dan strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan tujuan spesifik”. Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuan kognitif, motivasi, dan sikap terhadap pembelajaran. Dalam pengaturan diri pembelajar, murid membuat pilihan, memilih aktivitas pembelajaran, dan merencanakan bagaimana mereka menggunakan waktu dan sumber. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih aktivitas yang menantang, mengambil resiko, meningkatkan kemahiran pembelajaran, dan mencapi tujuan yang telah direncanakan.







REFERENSI
http://bdkpalembang.kemenag.go.id/penilaian-portofolio-pada-kurikulum-2013/
http://asernulis.blogspot.co.id/2011/09/penilaian-proyek-dalam-pembelajaran.html
portofoliohusna-rifqiabab-ipendahuluan-a/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar